Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Sajak Basmalah

Penantian tak pasti adalah hal yang membuat bimbang semua kalangan makhluk.  Kehampaan yg dirasakan adalah warna pasti dari penantian.  Hal yang paling riskan menghancurkan hubungan adalah kehampaan yg diakibatkan oleh sebuah penantian.  Berbagai godaan dari penantian pun lah yang pada akhirnya menghancurkan sebuah kepercayaan,  yaitu satu hal yg inti dari sebuah hubungan makhluk.  Tak akan bertahan lama suatu kepercayaan andai kata hanya didasari emosi serta dilandasi nafsu dari dalam jiwa.  Tapi jika kepercyaan berlandaskan pada Tuhan, berdasarkan iman dan ketaqwaan, serta ber tawakal pada Zat yang di sebut ALLah , itulah kepercyaan yang sejati, yang akan menjadikan suatu hubungan yang benar-benar mengikat serta terikat.  Kepercyaan karena adanya suatu zat yang mengukuhkan suatu hubungan adalah kunci keberhasilan dari sbuah hubungan. Iri dengki merajalela Fitnah dan takabur menjadi raja Semua ini hanyalah fana Hanya berakhir dengan dosa Tiada kjujuran jadi

Nyata dalam Mimpi, Mimpi dalam Nyata (Cerbung)

      " Apakabar nak?" Tanya seseorang yang sangat aku hafal muka bahkan raut wajahnya.       " Baik bah, abah bagaimana kabarnya?" Jawabku pada seorang kakek di hadapanku itu.       " Alhmadulillah, Tuhan selalu memberikan kabar kebaikan kepada abah, sehingga abah pun merasa sangat baik". Jawabnya terdengar bijak.       " Alhamdulillah, semoga Tuhan selalu memberikan kabar-kabar baik bah. Abah, ada perlu apa datang ke mari? adakah sesuatu yang begitu penting?" Tanyaku penasaran dengan kehadirannya yang tiba-tiba.       " Ya , ada beberapa point penting yang harus abah sampaikan kepadamu".         " Apa itu bah?" Jawabku memotong.       " Nak, kamu tahu kenapa kamu selalu merasa resah dan selalu gelisah ?" Jawabnya seakan tahu akan segalanya tentang keadaan diriku.       Perkataannya membuatku diam  sejenak, aku berfikir keadaanku belakangan ini. aku merasa begitu kosong dan terasa resah, bahkan hidupku

KERANCUAN

Tipis angin membasuh muka yang kian mengusam Dayu dedaunan melambai tanpa makna  Hati kelam biarkan tetap terjaga Ketenangan dalam segrombol bisingnya suasana Kosong hati ku pandang tinta tergores Satu dua paragraf terajut dengan sendiri                Rahsa menusuk ketika udara masuk paru-paru                Terpompa jantung hingga ke hati                Jiwa terbang seakan tak berraga                 Kekhusuan dalam kesadaran yangnyata                 Keterangan terajut dalam ricuhnya suasana Anak manusia lalu lalang dalam pandangan  Berharap satu sentilan dari pencipta Ketika kesafaran dalam puncaknya Tak ada yang tahu pasti apa yang dipikirkan olehNYA

AKU DAN WAKTU

" lihatlah waktu di dinding Seberapa singkat waktu yang di lalui? Apa yang di dapat beberapa hari dalam hidup ini? Apa semua sama saja dan peningkatan begitu sulit di jelaskan? Kapan terfikir akan, " YA Tuhan, tak ku sangka aku sudah belasan atau bahkan puluhan tahun" Aku belum dapat apa2, hidup masih tergantung pada orang lain. Lihatlah, dia yang aku gantungkan sebuah harapan, sudah makin Tua, dan tak berdaya. Sadarlah (wahai aku)!!! ketika aku menunggu "bantuan", yang ku dapat hanya rasa cemas dan was-was. Waktu terus menguntit di belakangku, tak bisa aku hentikan dengan kata2 atau bahkan hidupku. Baru rasanya aku ingat kakiku melangkah untuk meninggalkan lamunanku. Kini aku terperangkap dalam ingatan tentang waktu kembali. Sampaikapan waktu akan menguntit di belakangku? jika tiba2 ajal menjemputku, akankah ada yang mengenangku? Atau nisanku hanya sebagai pelengkap di sebuah TPU? Akankah ada sahabat yang selalu hadir di sana? Akankah ada orang2 yang m